MAJALAHGURU.COM. JAKARTA - Kementerian Riset Tehnologi & Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan cara resmi memberlakukan No. Induk Dosen khusus(NIDK) & Nomer Urut Pendidik (NUP).

Menristekdikti Mohamad Nasir mengemukakan, status NIDK & NUP layaknya Nomer Induk Dosen Nasional (NIDN) yg telah tercatat lewat PUPNS. Nah, NIDK ini diperuntukkan bagi dosen yg tak tertulis terhadap NIDN.
Sementara NUP buat dosen yg tak teregistrasi dalam NIDN maupun NIDK.
"Semuanya punyai hak sama. Yg beda cuma tanggung jawab finansial dimana NIDK & NUP ini ditanggung masing-masing PTN & PTS," dikala ditemui dalam program peluncuran registrasi tenaga dosen, NIDK & NUP di Jakarta, Selasa (12/1).
Langkah ini ini diinginkan dapat jadi solusi buat kekurangan dosen. Rasio dosen dgn mahasiswa di Perguruan Tinggi negara(PTN) & Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruhnya Indonesia waktu ini masihlah teramat kurang. Lantaran itu, beliau menginginkan NIDK & NUP mampu menjawab permasalahan tersebut.
Selagi ini, rasio dosen-mahasiswa di PTN maupun PTS merupakan 1 : 80. Bahkan ada pun yg mencapai 1 : 100. Padahal, perbandingan normal buat perguruan tinggi yaitu 1 : 30 buat ilmu eksakta & 1 : 45 utk ilmu sosial.
"Jadi kelak tak ada lagi masalah perkuliahan enggak ada dosennya. Kasihan mahasiswa kan jika begini konsisten," terangnya.(Fab/JPG/sam/jpnn)
COMMENTS